Cara Mengatasi Mental Block Yang Bikin Sulit Fokus Saat Bekerja

Pernah nggak sih kamu lagi duduk depan laptop, udah niat kerja, tapi otak kayak nge-blank? Mau mulai ngerjain sesuatu, tapi kayak ada tembok tak terlihat yang ngehalangin ide dan semangat buat gerak. Nah, itu bisa jadi tanda kalau kamu lagi kena mental block.

Mental block itu semacam hambatan psikologis yang bikin kita kehilangan fokus, nggak bisa berpikir jernih, dan akhirnya kerjaan jadi terbengkalai. Ini bisa dialami siapa aja, apalagi kalau kamu kerja di bidang kreatif, deadline ketat, atau stres melulu.

Tips Mudah Dan Cara Mengatasi Mental Block Yang Benar

Tapi tenang, mental block itu bisa diatasi kok. Di artikel ini, gue bakal bahas gimana cara mengatasi mental block supaya kamu bisa balik fokus kerja dan nggak terus-terusan stuck di titik yang sama.

Kenapa Mental Block Bisa Terjadi?

Sebelum bahas cara ngatasinnya, kita harus tahu dulu penyebab mental block. Beberapa alasan umum kenapa mental block bisa muncul antara lain:

  • Terlalu banyak tekanan atau stres

  • Perfeksionisme berlebihan

  • Kurang istirahat dan kelelahan mental

  • Takut gagal atau ragu sama kemampuan diri sendiri

  • Kebiasaan multitasking yang nggak efektif

Kadang, mental block juga muncul tanpa kita sadari. Tau-tau aja, hari produktif berubah jadi hari males total. Jadi penting banget buat peka sama sinyal dari tubuh dan pikiran sendiri.

Cara Mengatasi Mental Block Supaya Fokus Kembali

1. Stop Sejenak, Tarik Napas Dalam-Dalam

Langkah pertama yang paling simpel: berhenti dulu. Serius, berhenti. Kalau kamu maksa terus ngerjain sesuatu padahal udah nge-blank, hasilnya bakal nggak maksimal. Ambil waktu 5–10 menit buat tarik napas, stretching, atau sekadar jalan-jalan kecil.

Baca Juga:
Belajar Teknik Mind Dump, Tips Simple Mengosongkan Pikiran Agar Tetap Fokus

2. Ubah Suasana Kerja

Kadang, otak kita butuh suasana baru biar bisa mikir lagi. Coba pindah tempat kerja kalau biasanya di kamar, coba kerja di kafe, coworking space, atau taman. Ganti suasana bisa bantu me-refresh pikiran dan bikin ide-ide segar datang lagi.

3. Fokus Sama Satu Hal Dulu

Multitasking itu kelihatannya produktif, padahal sering jadi sumber mental block. Mending kamu fokus selesain satu tugas dulu sebelum lanjut ke yang lain. Bikin to-do list dan kerjain satu per satu. Satu tugas selesai bisa kasih rasa puas dan dorongan buat lanjut ke yang lain.

4. Tulis Semua Yang Ada di Kepala

Kadang mental block muncul karena pikiran kita terlalu penuh. Coba tuangin semua yang ada di kepala ke kertas atau notes digital—nggak usah dipikirin rapi atau enggak. Teknik ini sering disebut brain dump, dan beneran efektif buat ngurangin beban mental.

5. Jaga Kesehatan Fisik dan Pola Tidur

Jangan anggap remeh tidur dan makan. Tubuh yang capek atau kurang nutrisi bisa langsung ngaruh ke pikiran. Tidur cukup, makan makanan bergizi, dan jangan lupa olahraga ringan biar aliran darah ke otak lancar. Pikiran yang segar datang dari tubuh yang sehat.

6. Jangan Terlalu Keras Sama Diri Sendiri

Mental block juga bisa datang karena kita terlalu keras menuntut diri. Perfeksionisme itu bagus, tapi kalau kelewatan malah bikin stres. Coba kasih ruang buat diri sendiri buat salah, istirahat, atau bahkan gagal. Kita manusia, bukan mesin.

7. Konsultasi Kalau Perlu

Kalau mental block udah berlangsung lama dan mulai ganggu kehidupan sehari-hari, nggak ada salahnya buat ngobrol sama profesional. Konselor atau psikolog bisa bantu kamu nemuin akar masalah dan ngasih strategi buat ngatasinya.

Mental block bukan tanda kamu malas atau nggak kompeten. Itu hal yang sangat wajar dialami siapa pun. Tapi, yang penting adalah gimana kamu meresponsnya. Dengan kenal penyebab dan tahu cara menghadapinya, kamu bisa balik produktif tanpa harus memaksakan diri.

Waktu Terbaik Minum Suplemen Vitamin Agar Fit Menurut Ahli Gizi

Kita semua pasti pernah merasa kurang fit walau sudah makan cukup, olahraga, dan tidur teratur. Di sinilah suplemen vitamin sering di jadikan “penyelamat”. Tapi ternyata, menurut para ahli gizi, waktu minum vitamin juga bisa bikin perbedaan besar, lho! Nah, supaya nggak asal konsumsi, yuk simak kapan waktu terbaik minum suplemen vitamin agar tubuh tetap prima.

Simak Beberapa Waktu Terbaik Minum Suplemen Vitamin

Gaya hidup sekarang yang serba cepat bikin kita kadang susah memenuhi kebutuhan gizi harian hanya dari makanan. Meskipun makanan tetap jadi sumber utama nutrisi, suplemen vitamin bisa bantu menutup celah kekurangan tersebut. Tapi tentu saja, nggak asal minum juga.

Menurut ahli gizi, cara tubuh menyerap vitamin itu di pengaruhi banyak hal, termasuk waktu minumnya, jenis vitaminnya, dan apakah di minum dengan makanan atau tidak.

Vitamin Larut Lemak vs Vitamin Larut Air

Sebelum tahu waktu terbaik minum vitamin, penting juga untuk kenal dulu jenis-jenisnya. Vitamin di bagi jadi dua kelompok besar:

  • Vitamin larut lemak: seperti vitamin A, D, E, dan K. Jenis ini butuh lemak agar bisa di serap tubuh secara optimal.

  • Vitamin larut air: seperti vitamin C dan semua vitamin B (B1, B2, B6, B12, dll). Ini lebih fleksibel karena bisa langsung di serap tanpa bantuan lemak.

Dari sini aja udah kelihatan kalau waktu minum vitamin memang nggak bisa di samaratakan.

Baca Juga Berita Menarik Lainnya Hanya Di https://jalangkung.com/

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin Menurut Ahli Gizi?

1. Vitamin A, D, E, dan K – Minum Setelah Makan Besar

Vitamin larut lemak sebaiknya di minum bersamaan atau setelah makan besar yang mengandung lemak sehat, seperti dari alpukat, telur, kacang-kacangan, atau minyak zaitun.

Ahli gizi menyebutkan bahwa vitamin D, misalnya, akan jauh lebih efektif di serap kalau di konsumsi saat makan siang atau malam. Jadi, jangan minum vitamin D pagi-pagi saat perut kosong, ya!

2. Vitamin B Kompleks – Waktu Terbaik di Pagi Hari

Vitamin B punya peran penting buat energi dan metabolisme. Karena itu, di sarankan di minum di pagi hari, apalagi sebelum beraktivitas. Bukan cuma bantu ngurangin rasa lelah, tapi juga bisa bikin kamu lebih fokus seharian.

Minum vitamin B kompleks di malam hari malah bisa bikin susah tidur karena efek stimulasinya.

3. Vitamin C – Fleksibel Tapi Sebaiknya Setelah Makan

Vitamin C bisa di minum kapan aja, tapi tetap lebih baik setelah makan untuk mencegah gangguan lambung. Apalagi buat yang punya perut sensitif.

Minum vitamin C juga bagus di kombinasikan dengan zat besi karena bisa bantu penyerapan. Jadi kalau kamu minum suplemen zat besi, pastikan juga dapat asupan vitamin C, ya.

4. Multivitamin – Pagi atau Siang Hari Lebih Ideal

Kalau kamu minum multivitamin, lebih baik di lakukan saat pagi atau siang hari, bersamaan dengan makan. Kenapa? Karena multivitamin biasanya mengandung kombinasi vitamin larut air dan larut lemak. Jadi, makan besar yang seimbang bisa bantu semua jenis vitamin terserap lebih baik.

Jangan di minum malam hari karena bisa mengganggu kualitas tidur, terutama kalau ada kandungan vitamin B atau zat lain yang bersifat stimulan.

Tips Konsumsi Suplemen Biar Nggak Percuma

  • Konsistensi adalah kunci. Minum vitamin harus rutin dan teratur. Sekali-sekali lupa sih nggak masalah, tapi jangan sampai hanya seminggu sekali baru ingat.

  • Ikuti aturan pakai. Beberapa vitamin punya dosis maksimal per hari. Jangan kira makin banyak makin bagus, karena bisa berdampak negatif juga.

  • Hindari kafein saat minum vitamin. Teh dan kopi bisa menghambat penyerapan beberapa jenis vitamin dan mineral.

  • Perhatikan kondisi tubuh. Misalnya, ibu hamil, lansia, atau orang dengan kondisi medis tertentu punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Konsultasi ke ahli gizi atau dokter tetap jadi langkah bijak.

Jadi, Kapan Kamu Minum Vitamin?

Nah, sekarang kamu udah tahu bahwa waktu minum vitamin itu penting banget buat efektivitasnya. Jangan cuma beli dan minum asal-asalan, tapi pahami dulu jenis vitaminnya dan kapan waktu terbaik buat tubuh menyerapnya.

Yuk, mulai lebih sadar waktu minum vitamin supaya tubuh tetap fit, semangat kerja, dan nggak gampang sakit. Karena sehat itu bukan cuma soal apa yang kamu konsumsi, tapi juga kapan kamu mengonsumsinya.